Genre : fluff
Lehgt : oneshoot
Rated : 15
Cast :
1. kim jong wonn
2. cho hyemi
Author : Electra Kim
Twitter :@mikelkim_2324
facebook :@[100000603171053:]
Desclaimer
Halohaaaa,, ini ff kedua author. Maaf jika mengecewakan, author masih belum terlalu berpengalaman. Oia Sebagian besar cerita dari ff ini merupakan kisah nyata aouthor lhoo :D . oh ya RCL ya biar author makin semngat untuk menulis. No plagiat, no silent readers. Arra?? :D Gomawo ne. Mian typo
summary
Setiap orang pasti pernah mengalami cinta, baik cinta yang manis maupun cinta yang pahit. Akan tetapi bagaimanapun rasanya cinta, para manusia tidak pernah lelah untuk jatuh cinta, mencintai, atau pun dicintai. Terkadang kita tidak pernah menyangka siapa orang yang kita cintai maupun orang yang mencintai kita. Dan apabila hati telah memilih maka kita pun akan terjebak dalam yang namanya cinta. Itulah cinta, sesuatu yang tidak dapat ditebak dan tidak dapat di atur dan hanya hati yang saling bersahutan yang akan merasakan indahnya sesuatu yang dinamakan cinta.
~ Jujur awalnya aku ingin menolak, akan tetapi hatiku tak bisa berbohong. Hatiku memilihmu dan inginkan kamu berada di sisiku~ Cho Hye Mi
~Dengarlah melodi detak jantungku, maka kamu akan tau seberapa besar cintaku padamu~ Kim Jong Woon
Author pov
**08-08-2011**
Terlihat seorang namja yang mendatangi seorang yeoja yang sedang termenung seorang diri. Sang namja mendekati sang yeoja dengan mengendap-endap agar kehadirannya tidak diketahui oleh sang namja. Dan sang namja tiba tiba menutup mata sang yeoja dengan tangannya.
“Ayo tebak, aku siapa?” ujar sang namja kepada sang yeoja.
Sang yeoja menyeritkan kening menandakan dia sedang mencoba menebak nebak siapa sang namja sesungguhnya.
“Hmmm... Aku tidak yakin, tapi mungkin ini tangan Jong Woon Oppa”terka sang yeoja.
“Bagaimana kau bisa tau hem? wah Hye Mi kalau begitu sudah tak menyenangkan lagi bermain seperti ini. Aturannya walaupun kamu tau itu aku kamu pura pura tak tau saja” celoteh sang namja yang bernama Jong Woon itu.
“Hahahaha kau lucu Oppa, bagaimana bisa aku pura pura tidak mengetahui sedangkan aku sangat mengetahui itu” jawab sang yeoja yang bernama Hye Mi itu.
Jong Woon yang merasa kesal karena Hye Mi dapat membalas kata katanya, dan ia pun menjadi kesal karena merasa dipermalukan oleh Hye Mi. Jong Woon yang kesal itu pun mengerucutkan bibirnya yang menyebabkan dia menjadi sangat imut, sedangkan Hye Mi? Ia hanya tertawa simpul menghadapi tingkah kekanakkan Jong Woon.
“Hmmm Hye Mi, tau kah kamu mengapa aku mengajakmu kemari” tanya Jong Woon sembari menatap tepat di manik mata Hye Mi.
“Aku tidak tau oppa, kau kan belum memberi tahuku” ucap Hye Mi sambil cengengesan yang menambah kadar kecantikan wajahnya.
“Hhmmm... hmmm...hmm sebenarnya aku mencintaimu Hye Mi ahh” kata sang namja diikuti raut malu malu yang menghiasi wajahnya.
“Hahahahahahaha... jangan bercanda denganku Oppa, itu sama sekali tidak lucu. Apa kau berusaha untuk mencoba menggodaku lagi dengan tipuanmu?” kekeh Hye Mi yang tak memperhatikan raut wajah yang mulai berubah dari Jong Woon.
Tampaknya Hye Mi hanya menanggap apa yang dikatakan oleh Jong Woon adalah candaan antara teman.
“Aku sama sekali tidak bercanda Hye Mi, aku benar benar mencintaimu Hye Mi. Tataplah mataku dalam dalam apabila kamu tidak mempercayainya” ujar Jong Woon yang kemudian memberanikan diri menatap wajah Hye Mi.
Hye Mi masih saja berkilah bahwa Jong Woon hanya bercanda karena dia sudah sering mendengar kata cinta dari teman teman namjanya yang lain.
Karena ingin membuktikan perkatan Jong Woon, Hye Mi mulai mencoba menatap mata Jong Woon menatap mata elang milik namja yang telah lama menjadi sahabatnya itu. Mereka berdua bertatapan sangat lama seakan mereka tak rela melepaskan pandangan keduanya satu sama lain.
Sebenarnya Hye Mi juga mencintai Jong Woon, itu terlihat jelas dari cara Hye Mi memandang Jong Woon, akan tetapi Hye Mi tak pernah mengatakannya atau pun memberi rambu rambu cinta kepada Jong Woon. Saat Hye Mi ingin menjawab ungkapan hati Jong Woon, tiba tiba lidahnya menjadi kelu dan tak dapat mengeluarkan sepatah katapun sehingga hanya senyumanlah yang hanya dapat keluar dari bibir indahnya itu.
Karena tak mendapat balasan apa pun Jong Woon kemudian mengajak Hye Mi pergi untuk membeli ice cream untuk menutupi rasa malunya. Entah Hye Mi sengaja atau tidak dia seakan tidak memerhatikan perubahan ekspresi yang tercetak di wajah Jong Woon.
***15-08-2011***
Sudah seminggu Jong Woon dan Hye Mi tidak saling bertemu, bukan berarti mereka berdua menjadi bermusuhan karena ungkapan perasaan itu tetapi karena mereka berdua sama sama di sibukkan oleh kegiatan masing masing. Tetapi walaupun begitu, Jong Woon sebenarnya selalu memperhatikan semua kegiatan Hye Mi walaupun sesungguhnya dia begitu di sibukkan oleh kegiatannya.
Jong Woon sebenarnya agak canggung karena telah mengungkapkan isi hatinya kepada Hye Mi, akan tetapi dia pun tak mampu berpisah lama dari Hye Mi karena jujur walau bagaimanapun dia masih sangat mencintai Hye Mi.
“Hye Mi ahh,,, apa kau marah padaku?”tanya Jong Woon begitu dia dan Hye Mi memiliki waktu luang untuk berbicara.
“Marah?? Marah kenapa oppa” ucap Hye Mi yang tamnpaknya bingung karena pertanyaan Jong Woon.
“Aku kira kamu marah karena aku telah mengucapkan bahwa aku mencintaimu? maafkan aku, tapi percayalah Hye Mi bahwa aku tak bisa hidup tanpamu” celoteh Jong Woon sambil menundukkan wajahnya karena ia tak mampu untuk memandang wajah Hye Mi.
“Hahahahahaha... kau aneh oppa, mana mungkin aku marah hanya karena kau mengatakan lelucon itu”ujar Hye Mi sembari berwajah ceria seakan itu memanglah sebuah lelucon,akan tetapi jauh di dalam lubuk hatinya dia mengharapkan bahwa itu adalah sebuah kenyataan.
Pernyatan Hye Mi membuat hati Jong Woon bagai di tusuk oleh pedang, tak tau kah Hye Mi bahwa apa yang dikatakan bagai racun bagi Jong Woon. Karena tak ingin terlarut dalam kesedihan, Jong Woon kemudian pamit pergi untuk melanjutkan kegiatannya yang tertunda.
Jong Woon berlari pergi, dia berlari dengan harapan bahwa ketika dia berlari angin dapat menghapus semua perasaan sakit di hatinya. Sedangkan Hye Mi, tanpa Jong Woon sadari saat ini dia sedang menatap punggung Jong Woon yang berlari pergi dengan tatapan yang sulit diartikan.
“aku sebenarnya juga mencintaimu oppa, akan tetapi aku takut kau hanya bermain main padaku” lirihan kecil tersebut keluar dari bibir Hye Mi. Hye Mi memandangi punggung Jong Woon sambil tanpa sadar buliran bening keluar menyeruak dari matanya, cairan itu melambangkan perasaannya sendiri karena tak mampu mengatakan apa yang sejujurnya.
***18-09-2-11***
Di dalam ruangan kelas itu tampak Hye Mi yang sedang melamun entah apa yang dipikirkannya sehingga ia sama sekali tak memperhatikan apa yang telah di ajarkan oleh gurunya di depan kelas. Guru tersebut tidak terlalu memberi perhatian lebih kepada Hye Mi kendati Hye Mi adalah murid yang pintar dan tempat duduknya yang juga sedikit terpojok sehingga apa yang dilakukannya tidak terlalu nampak.
Tanpa Hye Mi sadari, sedari tadi Jong Woon terus saja memandanginya. Jong Woon merasa aneh karena akhir akhir ini Hye Mi kelihatan suka melamun. Jong Woon yang penasaran pun pada saat istirahat menanyakannya pada Hye Mi.
“Hei Hye Mi, apa terjadi sesuatu padamu?” ucap Jong Woon ketika dia dan Hye Mi duduk bersama menghabiskan bekal mereka berdua.
“Tidak ada apa apa oppa, memangnya kenapa oppa bertanya seperti itu?” ujar Hye Mi.
“ Habisnya setiap aku memperhatikanmu akhir akhir ini selalu melamun” ujar Jong Woon lagi.
“Hehehehe.. jujur oppa, sebenarnya aku akhir akhir ini hanya sedang bosan belajar” jawab Hye Mi sambil tertawa garing.
“Benarkah?ah kamu membuatku cemas saja Hye Mi” ujar Jong Woon sembari memperlihatkan wajah yang tampak lega karena tak terjadi apa apa pada Hye Mi.
***19-08-2011*
Terlihat Hye Mi menggerutu karena di paksa sang eomma menggunakan sebuah rok untuk pergi menemui kerabatnya, tentu saja Hye Mi tidak senang karena dia sangat membenci sesuatu yang berhubungan dengan berpenampilan feminim. Hye Mi yang sedang kesal pun menghubungi Jong Woon untuk menceritakannya dan Hye Mi pun memutuskan untuk menelpon Jong Woon.
“Yeoboseo Oppa” ujar Hye Mi melalui hpnya.
“Ne yeoboseo Hye Mi, tumben kamu menelpon. Ada masalah apa?” tanya Jong Woon.
“Oppa, aku sangat kesal dengan eomma oppa” ujar Hye Mi
“Memangnya kamu kenapa Hye Mi, tak biasanya kamu kesal dengan eommamu?” ujar Jong Woon
“Bagaimana tidak kesal oppa, hari ini aku dipaksa eomma untuk menggunakan rok oppa, aku benar benar membenci yang namanya rok” ujar Hye Mi yang menunjukkan wajah ketidak sukaannya.
“Kan kamu jadi manis saat menggunakannya Hye Mi” ucap Jong Woon sembari membayangkan Hye Mi menggunakan rok tersebut.
Tanpa terasa pipi Hye Mi terasa panas, entahlah rasanya bagaikan kupu kupu berterbangan di sekitarnya. Karena semakin lama rasa itu semakin kuat, akhirnya Hye Mi mengakhiri pembicarannya.
“Hem yasudah kalau begitu oppa, kekesalanku juga sudah berkurang sejenak karena telah berbicara denganmu. Annyeong”.
Hye Mi kemudian pergi menemui oemmanya yang telah menunggu diluar. Tampaknya sekarang mood Hye Mi telah membaik karena berbicara dengan Jong Woon. Sedangkan Jong Woon, ia sekarang sedang tersenyum sambil mencoba membayangkan Hye Mi yang begitu manis ketika berpenampilan feminim.
***25-08-2011***
Sekolah mereka yang lama akan mengadakan acara reunian antara alumni sekolahnya. Berita tersebut pun juga sampai di telinga Hye Mi juga Jong Woon. Akan tetapi karena acaranya akan di adakan pada malam hari mungkin akan menjadi penghalang tersendiri untuknya.
“Hye Mi, apa kamu akan menghadiri reuni itu?” tanya Jong Woon.
“Tidak Oppa, acaranya berlangsung malam sehingga tidak akan ada kendaraan untuk pulang” ucap Hye Mi.
“Ohh begitu” sahut Jong Woon, tersirat kekecewaan di wajahnya.
“Kalau oppa sendiri bagaimana?” tanya Hye Mi.
“Aku juga tidak pergi Hye Mi” jawab Jong Woon.
“kenapa oppa?” tanya Hye Mi.
“Karena kamu tidak ikut Hye Mi, bagaimana jika kita pergi saja? Aku bersedia mengantarkanmu pulang” jawab Jong Woon.
Hye Mi terdiam mendengar ajakan Jong Woon, sebenarnya dia ingin pergi akan tetapi entah setan mana yang merasukinya dia menolak untuk pergi sehingga Jong Woon pun juga tidak ikut pergi karena ketidak hadiran Hye Mi.
Hye Mi kemudian memecah kesunyian dengan bercanda mengatakan bahwa jong won harus menjadi fansnya, akan tetapi jong berkata bahwa dia akan menjadi fans Hye Mi jikalau mereka telah berumur 20 tahun dengan alasan bahwa ketika dia berumur 20 tahun dia benar benar akan memberikan hatinya seutuhnya kepada yeoja yang dicintainya. Hye Mi yang mendengar itu hanya mengangguk angguk saja, entah paham entah tidak.
***29-08-2011***
Entah kenapa Hye Mi tak bisa tidur nyenyak malam itu. Telah berbagai cara dilakukannya. Malam semakin larut dan semakin mencekam. Hye Mi yang terbangun itu sekarang dilanda dengan kecemasan, dia membayangkan banyak hantu di sekitarnya karena siangnya tadi dia baru saja menonton film horor.
Karena sangat takut dia akhirnya menelpon Jong Woon, dari seberang sana terdengar suara Jong Woon dengan suara khas orang tidur. Hye Mi sebenarnya merasa tidak enak dengan mengganggu Jong Woon, akan tetapi bagi Jong Woon itu sama sekali tidak masalah.
Malam semakin larut,dan merekan berdua tampaknya semakin hanyut dalam pembicaraan mereka. Tiba tiba Jong Woon pun berinisiatif untuk menyanyikan sebuah lagu untuk Hye Mi, dia mengambil gitarnya dan mulai melantuntak suaranya yang merdu. Seakan terbuai oleh nyanyian Jong Woon Hye Mi pun terhanyut dalam melodi indah tersebut sehingga ia akhirnya tertidur tanpa sepengetahuan Jong Woon.
Setelah selesai bernyanyi, Jong Woon mulai mengajak Hye Mi kembali berbicara, akan tetap Hye Mi telah tertidur pulas. Setelah tau Hye Mi telah tertidur Jong Woon mengucapkan “ selamat tidur my princess, tidur yang nyenyak dan mimpikan aku. Aku mencintaimu”. Setelah itu Jong Woon pun mulai menyusul Hye Mi ke dalam mimpi.
*** 30-09-2011***
Hari ini merupakan hari libur bagi seluruh siswa karena telah melaksanakan pembelajaran dengan baik. Semua siswa menyambut liburan dengan senang hati, tak terkecuali Hye Mi dan Jong Woon. Mereka berdua tampak sangat senang atas liburan itu.
“Hye Mi, kamu mau liburan kemana saat libur besok” tanya Jong Woon sembari mulai melirik ke arah Hye Mi.
“Ahh mungkin aku akan liburan ke Mokpo tempat nenekku oppa. Kalau Oppa” jawab Hye Mi sembari tetap fokus pada buku yang dibacanya.
Memang pada saat itu mereka berdua tengah duduk di bawah pohon cherry blossom yang sedang bermekaran. Disana terlihat Jong Woon yang menyandarkan kepalanya di pundak Hye Mi dan Hye Mi yang sedang fokus pada novelnya.
“Kalau aku tidak kemana mana Hye Mi, aku hanya di rumah” jawab Jong Woon dengan mata terpejam.
“ Wahh, apa itu tidak membosankan oppa?” tanya Hye Mi.
“Mungkin Hye Mi, kalau begitu kamu cepat kembali dari liburannya” ucap Jong Woon.
“ Kenapa begitu oppa?” tanya Hye Mi lagi.
“Ya biar kita bisa pergi liburan bersama. Hehehehe” kekehan itu pun keluar dari bibir Jong Woon.
Jong Woon kemudian meluruskan duduknya dan menatap mata Hye Mi.
“Hye Mi, mau kah kamu menghabiskan sisa liburmu bersamaku” ucap Jong Woon dengan serius.
Hye Mi yang ditatap terlalu serius tersebut kemudian mulai salah tingkah. Kemudian sembari membalas tatapan mata Jong Woon Hye Mi mengangguk lemah menandakan dia setuju dengan ide yang dianjurkan Jong Woon.
***05-10-2011***
Terlihat Hye Mi sedang menunggu Jong Woon di dekat sebuah taman dan dari jauh terlihat Jong Woon berlari dengan kecepatan penuh menuju tempat Hye Mi berada.
“Maaf Hye Mi, aku tadi ada sedikit urusan. Apakah kamu sudah menunggu lama?” Ujar Jong Woon dengan nada yang tidak beraturan.
“Lumayan lama Oppa, kenapa Oppa terlambat?” tanya Hye Mi.
“Maaf tadi aku hanya membeli ini” ujar Jong Woon seraya mengeluarkan sesuatu dari sakunya.
Jong Woon mulai mengambil posisi seakan dia adalah pangeran yang akan menjemput sang putri. Jong Woon mengeluarkan setangkai mawar merah dan memberikannya dengan sepenuh jiwa yang di iringi dengan tatapan lembut matanya yang penuh cinta.
Jong Woon kemudian menatap manik mata karamel milik Hye Mi, dan mengatakan “Hye Mi, jujur aku benar benar mencintaimu. Tak mampu aku berpaling darimu. Percayalah, cintaku benar adanya dan cinta ini hanya tercipta untukmu. Would you be my girlfriend?”.
Hye Mi terpaku mendengar ungkapan perasaan Jong Woon, Hye Mi terdiam. Hye Mi kemudian menatap mata elang milik Jong Woon dan menelusuri masuk ke dalam relung hati joong woon seakan dia ingin menemukan kebohongan di mata elangnya itu. Tapi nihil, tatapan mata Jong Woon menyiratkan suatu kebenaran dan suatu kesungguhan hati.
“Hye Mi, jika kau mau menjadi pacarku, terimalah bunga ini dan jika kamu tidak mau maka pergi dan tinggalkan aku sekarang juga” ujar Jong Woon sembari mengeluarkan raut yang tak bisa di tebak karena kegundahan hatinya menunggu jawaban Hye Mi.
Hye Mi kemudian berjalan pergi meninggalkan Jong Woon, Jong Woon yang melihat itu pun hanya dapat menatap Hye Mi dengan nanar. Kemudian Jong Woon beranjak pergi dengar perasaan hancur. Tanpa Jong Woon sadari, Hye Mi berlari yang kemudian memeluk Jong Woon dari belakang dan kemudian dia mengambil bunga yang hendak di buang Jong Woon.
“Aku mau menjadi pacarmu oppa, aku bersedia. Jujur awalnya aku ingin menolak, akan tetapi hatiku tak bisa berbohong. Hatiku memilihmu dan inginkan kamu berada di sisiku” ujar Hye Mi sembari masih tetap memeluk Jong Woon seakan takut namja itu pergi dan berpaling darinya.
Jong Woon yang mendengar itu hanya bisa tercengang. Tak lama kemudian sebuah senyum manis tercetak indah di wajah tampannya. Jong Woon tak mampu menyembunyikan raut bahagia di wajahnya.
Jong Woon kemudian membalikkan tubuh Hye Mi, dan kemudian memeluknya dengan erat seakan ingin menyalurkan seluruh perasaan cintaya pada Hye Mi.
“Dengarlah melodi detak jantungku, maka kamu akan tau seberapa besar cintaku padamu” ujar Jong Woon seraya menyembunyikan kepalanya di pundak Hye Mi.
Sedangkan Hye Mi yang mendengar itu pun hanya dapat tersipu malu atas perlakuan Jong Woon yang sangat romantis itu padanya.
Hari itu menjadikan hari yang bersejarah untuk keduanya. Kedua insan itu seakan larut dalam cinta mereka berdua. Bunga cherry blossom yang berguguran seakan ikut menyemarakkan suasana romantis yang menyelimuti cinta mereka berdua.
Jong Woon dan Hye Mi tampak sangat bahagia dalam menjalani hari harinya. Senyum indah selalu bertengger di wajahnnya. Mereka berdua terlarut dalam lautan cinta mereka, bahkan dunia ini seakan hanya milik mereka. Senyuman mereka menyiratkan apa yang mereka rasakan. CINTA, senyum dan wajah mereka menggambarkan betapa indahnya cinta mereka tersebut.
Mereka berdua saling menautkan tangan dan mulai melangkah ke depan. Mereka tahu bahwa akan ada banyak rintangan yang akan mengganggu hubungan cinta mereka, akan tetapi mereka yakin bahwa mereka mampu menghadapi setiap masalah yang akan mereka hadapi dengan saling menguatkan dan berpegangan tangan serta selalu menyalurkan aliran cinta mereka berdua yang mungkin dapat mecairkan gunung es karena kehangatan cinta mereka berdua.
~END~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar