True Love Is Sick
Author : Ires
Acc FB : Ires Tiiara
Acc Twitter : @Irestiara19
Cast : Tiffany Hwang as Tiffany
Do Kyungsoo as D.O
And others....
Genre : Sad, Romance, etc..
Length : Oneshoot
Quotes^^
~Akutau, mencintaimu sangat menyakitkan bagiku.. tapi kenapa aku terus cintaimu?(Tiffany)~
~Maafkanaku, aku tak bisa membuatmu bahagia. Aku laki-laki bodoh yang selalu sajamenyakitimu dan membuatmu menangis, aku mohon maafkan aku.. (D.O)~
***
~Kau datangdisaat hatiku terasa hampa. Kau mengenalkan sebuah dunia baru yang penuh kasihsayang, perhatian, pengertian yang perlahan mulai kurasakan sebuah rasa yangbernama cinta. Yah.. sebuah cinta yang belum pernah kurasakan seindah cintadarimu. kau buathidupku indah penuh warna. Setiap tutur katamu yang menyejukkan hati, tatapanmatamu yang meneduhkan mampu melambungkan hatiku. namun.. semua kini hanyasebuah luka yang tertinggal. Luka dalam yang kau goreskan pada hatiku.menyisakan air mata yang menganak sungai dipipi. Kau pergi meninggalkankudengan sebuah cinta semumu. Kini, biarkanku sendiri dengan semua perasaanku..yang tetap mencintaimu.~
Gemercikair hujan diluar sana masih terdengar jelas ditelinga Tiffany, tetesannya punmasih terus membasahi jalan diluar sana. Sama hal nya dengan apa yang Tiffanyrasakan, yaa.. hujan itu lah yang menggambarkan suasana hatinya saat ini. Tanpaia sadari, butiran air bening jatuh dari mata nan indah nya itu. Entah kenapa,pikirannya melayang pada seseorang yang sangat ia cintai.
“apayang sedang kau lakukan sekarang oppa? Aku merindukanmu” ucapnya serayamemegang liontin pemberian D.O, yang didalamnya terdapat fotonya bersama D.O.
Sudah 6bulan ini, D.O pergi meninggalkan Tiffany untuk membantu perusahaan ayahnyadilondon. Dan selama 6 bulan itu, tak ada kabar satu pun dari D.O. Entah apayang membuat Tiffany bertahan atas nama cinta yang tak jelas arahnya ini, yangia rasakan hanyalah kekuatan cinta yang diberikan oleh D.O pada dirinya.
“sampaikapan akan seperti ini eoh? Kau membuatku gila akan cintamu” ucapnya lagi.
Terdengarbunyi pintu kamarnya yang terbuka, dengan cepat Tiffany menghapus air matanya.
“eonnie?Wae?” Tanya Tiffany ketika melihat seseorang dibalik pintu yang membuka pintukamarnya itu. Yaa.. Tiffany mempunyai seorang kakak perempuan, Hwang In Kyung.Umur mereka hanya berbeda 3 tahun, dan saat ini Inkyung sedang sibuk dengan kuliahnyauntuk menyusun skripsinya.
“kausedang apa eoh?” Tanya Inkyung dengan hati-hati yang melihat hidung adik nyayang memerah.
“eoh,aku hanya duduk melihat pemandangan luar”
“wae?Aku hanya melihat hujan yang begitu deras yang tek berhenti sejak malam hari”
“ceritakanpadaku” Inkyung pun tersenyum kecil saat melihat adiknya menyembunyikankesedihannya.
“akutau, kau sedang sedih. Ceritakan padaku apa yang membuatmu sedih” sambungInkyung.
Tak bisamenahan air matanya lagi, Tiffany dengan cepat memeluk kakaknya itu dengan eratdan menangis didalam pelukannya.
“adaapa? Ceritakan padaku”
“akumerindukannya eonnie, sangat merindukannya”
“apa kausudah mencoba menghubunginya?”
“dia,keluarganya, bahkan teman-temannya.. semuanya sudah kuhubungi, tapi tak adasatu pun orang yang tau kabarnya. Apa yang harus aku lakukan? Hiks..”
SebenarnyaInkyung tau apa yang terjadi pada D.O, tapi ia tak mungkin memberitahu Tiffanyapa yang sebenarnya terjadi atau mungkin belum saatnya Tiffany mengetahuinya.Bahkan D.O pun meminta pada Inkyung untuk tidak memberitahu Tiffany yangsebenarnya.
“sudahlah,jangan menangis lagi.. jika kau menangis kau terlihat sangat jelek” Inkyungmelepaskan pelukan adiknya itu dan menghapus air mata adiknya.
SebenarnyaInkyung tak tega melihat Tiffany seperti ini, tapi mungkin inilah yang terbaikuntuk Tiffany. Inkyung tau bahwa Tiffany benar-benar mencintai D.O, mungkinakan sangat menyakitkan jika Tiffany mengetahui semuanya yang terjadi dengan D.O.
Dreett..dreett~ ponsel Tiffany bergetar pertanda panggilan masuk. Matanya membulatketika melihat nama yang tertera diponselnya itu. D.O. Yaa.. nama itulah yangmembuat matanya membulat, dengan cepat Tiffany mengangkatnya.
“oppa?Hikss.. apa ini kau? Apa ini benar-benar kau?”
“……”
“kau tauaku merindukanmu sangat merindukanmu! Kau membuatku hampir gila! Aku.. hiks..aku merindukanmu”
“……”
Airmatanya tumpah kembali, ia tak percaya bahwa yang menelponnya adalah orang yangselama ini membuatnya seperti orang gila. Hujan pun berhenti, tepat disaatTiffany mendapatkan telpon dari D.O. Inkyung yang sedari tadi melihat tingkahTiffany yang sangat gembira itu malah merasakan kesedihan yang mendalam.Entahlah apa yang disembunyikan oleh Inkyung tentang D.O, yang jelas Inkyungterlihat sangat sedih akan kenyataan ini.
“eonnie?Waeyo? Gwenchana?” Tanya Tiffany yang bingung akan tingkah kakaknya itu yangberubah menjadi sangat sedih.
“anniyo,gwenchanayo. Kau terlihat gembira sekali, ada apa?”
“eonni! D.Ooppa menelponku! Aku tak tau harus bagaimana, aku sangat bahagia sekali” ucapTiffany memeluk kakaknya itu.
“jinja?Wah, chukkae”
“diamemintaku untuk menemaninya berlibur di korea. Eonnie, aku senang sekali.Huaaa.. dia membuatku seperti hidup kembali”
“haha,kau ini sangat berlebihan sekali.. kapan dia akan pergi bersamanya?”
“diasedang dijalan untuk menjemputku eonnie.. aku tak tau apa yang harus akulakukan, aku sangat senang hari ini”
“yaaa!Cepatlah kau bersiap-siap! Bukankah D.O sedang beradi diperjalananmenjemputmu?”
Dengancepat Tiffany memilih pakaian yang cocok untuk ia pakai. Inkyung sangat senangmelihat Tiffany tersenyum seperti dulu sebelum D.O meninggalkannya, entahsampai kapan Tiffany akan tersenyum seperti ini, hanya tuhanlah yang tau.
***
Saat ini, Tiffany dan D.Osedang berada disebuah pantai dipulau Jeju. Entah Tiffany menyadarinya atautidak, wajah D.O sangat pucat, pucat seperti manusia yang tak ada darah.
“oppa?”
“eoh, ada apa?”
“aku, bahagia sekalibisa bersamamu kembali. Benar-benar bahagia”
“nado.. maafkan akutak pernah memberikan kabar padamu. Kau tau, aku sangat sibuk mengurusi perusahaanappa” ucap D.O berbohong.
“tak apa oppa, akumengerti”
D.O memeluk Tiffanydengan erat, seakan akan ia tak ingin kehilangan Tiffany. Entahlah, D.O bingungakan suatu hal. D.O ingin memberitahu yang sebenarnya pada Tiffany, tapi disisilain D.O benar-benar tak tega jika Tiffany sedih akan kenyataan pahit ini.
“oppa? Akumerindukanmu” ucap Tiffany memegang kedua pipi D.O.
“nado, chagia” denganwajah yang sangat pucat D.O tersenyum memandang Tiffany.
“oppa, neo gwenchana?Wajahmu pucat sekali, apa kau sakit eoh?”
“gwenchanayo.. akuhanya merindukanmu, sangat sangat merindukanmu sampai aku seperti ini. Jika akuterus bersamamu, aku akan baik baik saja” ucap D.O menyakinkan Tiffany.
“kajja!” sambung D.O.
“eodi?”
“emm.. eodigayo? Nantikau akan tau sendiri. Tapi sebelum kita kesana, kau harus menutup matamu, daningat jangan membukanya sebelum aku menyuruhmu untuk membukannya. Arraseo?”
“arraseo” Tiffanymenutup kedua matanya.
“kajja!” D.O menariktangan Tiffany, berlari ditepian pantai menuju suatu tempat.
***
~Aku selalumempercayainya.. memantapkan hatiku meski hatiku meragu.. terus menyulamsatu-persatu benang kasih yang hampir putus.. bagai orang bodoh yang selalubertahan atas nama cinta.. ya.. atas nama cinta yang tak pernah ku tegukmanisnya..~
“sekarang buka matamuperlahan” ucap D.O seraya membuka tempat cincin yang ia pegang.
“oppa? Indah sekali”Tiffany memandang sekitar tanpa memperhatikan D.O.
D.O membawa Tiffanykesebuah taman bunga yang berada didekat pantai pulau jeju, jarang sekaliorang-orang yang mengetahui keberadaan taman bunga tersebut. Bahagia. Itulahyang Tiffany dan D.O rasakan saat ini, namun entah sampai kapan kebahagiaanakan terus bersama mereka.
“Tiffany!” panggil D.Odengan lembut. Tiffany memutarkan tubuhnya untuk menghadap kearah D.O.
“eoh?”
“maafkan aku, selamaini aku selalu membuatmu khawatir. maafkan aku, selama ini aku membuatmumenangis. Tapi percayalah dihatiku hanya ada dirimu. Aku mencintaimu, akumenyayangimu. Maafkan aku, jika aku tak bisa membuatmu bahagia selama ini. Tapiaku ingin kau tau, aku mencintaimu lebih dari yang kau tau. Aku ingin kaumenjadi pendampingku sampai ajal menjemputku. Aku ingin kau menjadi ibu darianak-anakku kelak. Tiffany! Will you merry me?”
Tanpa sadar, air matakembali membasahi kedua pipi Tiffany. Air mata kebahagiaan, yang benar-benarmembuat tiffany bahagia. Tanpa Tiffany sadari, D.O merasakan sakit yang amatluar biasa dikepalanya, yaa dan D.O mencoba menyembunyikannya dari Tiffany.
“I will oppa!” Dengan cepat, D.Omemakaikan cincin dijari manis Tiffany.
“saranghaeyo” D.Omemeluk Tiffany dengan erat. Tanpa D.O sadari, darah keluar dari hidungnya yangterjatuh mengenai tangannya yang berada dibahu Tiffany. Dengan cepat D.Omembersihkan darah itu dengan tangannya. Dan melepaskan pelukannya.
“nado saranghae oppa”
~chuu~ D.O menciumTiffany dengan lembut. Saat D.O melepaskan ciumannya, darah keluar kembali darihidungnya, sehingga Tiffany bisa melihatnya.
“akh!!” pekik D.O,memegang kepalanya yang begitu menyakitnya.
“oppa, waeyo? Hidungmuberdarah!” ucap Tiffany panik.
“akh!! Appo!!” D.O punpingsan dalam pangkuan Tiffany.
Segera Tiffanymemanggil ambulan, dan menangis memegang tangan D.O dengan erat. Dingin. Itulahyang Tiffany rasakan saat memegang tangan D.O.
***
~ Semenjakkau tinggalkan aku.. tak ada lagi alasan untukku tersenyum, hanya air mata yangbisa menjelaskan betapa dalamnya rasa sakit yang kurasakan~
“oppa bertahanlah!” ucap Tiffany masih terus menggenggam erattangan D.O.
Yaa.. saat ini Tiffany, D.O, dan keluarga mereka tengah beradadirumah sakit yang berada dipulau jeju. Tiffany menangis saat melihat D.Oterbaring lemah tak berdaya diICU. Inkyung, sang kakak mencoba untukmenenangkan Tiffany yang tak kununjung berhenti menangis.
“tenanglah, semua akan baik-baik saja”
“bagaimana aku bisa tenang eonnie! D.O oppa berada di ICU!Bagaimana aku bisa tenang!!” teriak Tiffany pada sang kakak.
Tak berapa lama dokter pun keluar dari ruang ICU, dengan wajahyang sulit untuk diartikan.
“bagaimana dok? Apa anak saya baik-baik saja?” Tanya ibunda D.O.
“jawab dok! Jawab!” ucap Tiffany yang mulai kesal.
Dokter itupun menarik nafasnya, disertai senyuman yang sulitsekali diartikan.
“maaf kan kami, kami tak bisa menyelamatkan nyawanya. Maafkankami”
Tiffany menangis dan berteriak histeris dan langsung menujuICU, tempat dimana D.O berada.
“oppa bangun! Katakana padaku bahwa ini tak benar! Oppabangun!!! Oppa!!!” Tiffany memeluk D.O dengan erat. Yaa.. tak ada jawaban dari D.O.
Dokter yang menangani D.O pun menghampiri Tiffany, keluarganyadan keluarga D.O.
“maaf tuan, nyonya.. sebelum tuan D.O menghembuskan nafasterakhrinya. Dia berpesan padaku, dia mengatakan padaku bahwa dia sangatmencintai nona Tiffany, dia ingin melihat Tiffany bahagia tanpanya, dan diabenar-benar minta maaf jika membuat luka yang sangat menyakitkan bagi Tiffany.Saya permisi”
“oppa! Katakanapadaku, ini tak benar! Oppa! Aku tau kau hanya bercanda! Jadi tolong hentikancandamu ini! Ini sangat menyakitkan hatiku! Oppa!!”
“Tiffany sudahlah, diasudah tenang disana iklaskan dia Tiffany. Selama ini, selama 6 bulan ini, diapergi kelondon bukan untuk mengurusi perusahaan. Melainkan untuk mencobamenyembuhkan penyakitnya, maafkan aku. Dia terkena penyakit yang dia sendiritak tau namanya. Dia menyuruhku untuk merahasiakan ini padamu. Tapi,percayalah, dia sangat mencintaimu” ucap Inkyung menenangkan Tiffany.
***
Hari ini adalah haripemakaman D.O, yaa.. walaupun sangat sakit untuk menerima kenyataan yang sangatpahit ini, tapi apa boleh buat? Tiffany harus mengiklaskannya.
“oppa, kau tau perasaankusudah terlanjur mencintaimu sepenuhnya. Kini, biarkanku sendiri dengan semuaperasaanku.. yang tetap mencintaimu, meski kau tak bersamaku lagi disini,didunia ini. Aku akan tersenyum dibalik lukaku untuk kebahagiaan mu disana.Saranghae”.
Ucap Tiffany yang tersenyum memandangi cincin pemberian D.Ountuk terakhir kalinya.
#END#
#NB: mianhae, jika gak jelas+jelek+typo dimana-mana >.< kritikan+sarannya ya chingu :)
1 komentar:
BAGUS
Posting Komentar